• Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • Edit
Blue Orange Green Pink Purple

Suta'll Never Walk Alone

Photobucket

Merdeka?

Di tengah gegap gempita perayaan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-64, saya teringat akan perkataan Presiden pertama dan pendiri negara kita tercinta, Ir. Soekarno, "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya." Sayangnya, kita tahu jelas bahwa yang beliau maksud dengan kata "menghargai" mempunyai makna yang luas dan dalam.

Saya percaya bahwa Kemerdekaan adalah kemewahan yang dibeli dengan darah para pahlawan. Perjuangan dan pengorbanan mereka lah yang membuat kita semua dapat mencicipi hidup seperti ini. Setidaknya Anda dapat menikmati internet untuk dapat membaca tulisan ini. Apa jadinya bila kemerdekaan yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 hanyalah sebuah halusinasi bangsa kita?

Sayangnya bangsa ini telah hidup dengan layaknya menghalusinasikan kemerdekaan hasil perjuangan tersebut.

Tiga alinea pertama Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 dengan jelas mengatakan:
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.

Dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Sudahkah perjuangan kemerdekaan Indonesia sampai ke depan pintu gerbang kemerdekaan bila kita menggunakan standar yang dicetuskan oleh konstitusi negara kita sendiri?


Teman-teman, kitalah generasi penerus bangsa ini dan kepada kitalah bangsa ini akan diwariskan.

Sampai kapan kemerdekaan terus menjadi sesuatu yang diperdagangkan oleh para koruptor, dan dipermainkan oleh pemerintahan yang tak bertanggung jawab?

Saya berani bilang, sampai kita sadar bahwa bukan hanya mereka yang salah, kita pun juga.
Kitalah yang bertanggung jawab atas semua itu.

Lalu apa bedanya kita dengan mereka?
Tidak ada, jika kita memilih diam.
Read More 0 comments | Posted by Sutayasa | edit post

0 comments



Post a Comment

Newer Post Older Post Home

Sutayasa's Blog

  • About Me
      An ordinary man with an extraordinary God.
  • Suta'll Never Walk Alone

    Blessing shared is blessing doubled; Burden shared is burden halved

    Shoutbox



    Facebook Badge

    Sutayasa Shahri's Profile
    Sutayasa Shahri's Facebook profile
    Create Your Badge

    Blog Archive

    • ►  2010 (5)
      • ►  June (3)
      • ►  May (1)
      • ►  April (1)
    • ▼  2009 (32)
      • ►  December (1)
      • ►  November (1)
      • ►  October (1)
      • ▼  August (3)
        • Merdeka?
        • Lifeology & Loveology
        • 6 Years ago in SMAN 8 Jakarta
      • ►  July (3)
      • ►  June (2)
      • ►  May (5)
      • ►  April (9)
      • ►  March (7)

    Translate This Page


    Labels

    • personal life (15)
    • spontaneous (14)
    • reflection (11)
    • exchange (10)
    • Indonesia (5)
    • christianity (5)
    • business and economy (4)
    • cinta (4)
    • politic (2)
    • technology (2)
    • movie (1)

    Visitor Count


    free html visitor counters

    Live Traffic Feed



    free counters

    My Friend's Blog List

    • Dwi Ruth Kurniasih
      3 hours ago
    • Wangsa Jaya
      2 weeks ago
    • Gitaditya
      4 months ago
    • Perwakilan Kelas SMA Negeri 8 Jakarta
      6 years ago
    • Nguping Jakarta
      6 years ago
    • Kaisar Siregar
      7 years ago
    • Amalia Sekarjati
      8 years ago
    • Shirley Tamara
      8 years ago
    • Benedikta Atika
      9 years ago
    • Adelia Putri Blogspot
      10 years ago
    • Gini Arimbi
      10 years ago
    • Sylvia Giacinta
      11 years ago
    • Shana Fatina
      11 years ago
    • Gary Abraham
      12 years ago
    • Johannes Ardiant
      12 years ago
    • Xika Artna
      13 years ago
    • Raisa Anissa
      13 years ago
    • Nida An Khafiyya
      14 years ago
    • Radium Ikono
      15 years ago
    • Caressa Tampubolon
      15 years ago
    • Sandy Ratna Asri
      15 years ago
    • Ruth Daratri Hasiana Harahap
      15 years ago
    • Laras Dini Fitria
      16 years ago
    • Zita Setiawan
      16 years ago
    • Marisa Thimang
      16 years ago
    • Maya Malidra
      16 years ago
    • Ronald Osmond
      16 years ago
    • Ardya Dipta
    • Bestari
    • Shelly Gandalia
    • Muhammad Pandu Raharja
    • Matiinu
    • Erlianda Sadikin
    • Devina Belinda Irawan
    • Amalia Halliani
    • Adhitya Mulya
    • Adelia Putri
    • Raditya Dika, dan hal absurd lainnya
    • Aditya Lesmana
    • Laudy
    Show 10 Show All

    Subscribe To

    Posts
    Atom
    Posts
    Comments
    Atom
    Comments
  • Search






    • Home
    • Posts RSS
    • Comments RSS
    • Edit

    © Copyright Suta'll Never Walk Alone. All rights reserved.
    Designed by FTL Wordpress Themes | Bloggerized by FalconHive.com
    brought to you by Smashing Magazine

    Back to Top